Pada dasarnya modulasi secara garis besar terbagi atas modulasi analog dan modulasi digital. Perbedaaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal cariernya analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal cariernya analog.
Orientasi pada percobaan ini adalah pada modulasi analog, dimana pada modulasi analog masih dibagi lagi atas modulasi linier dan modulasi nonlinier. Amplitude Modulation, Frequency Modulation dan Phase Modulation adalah jenis modulasi yang termasuk dalam kategori modulasi analog. Lebih rincinya Amplitude Modulation termasuk dalam modulasi analog-linier. Sedangkan Frequency Modulation dan Phase Modulation termasuk dalam modulasi analog-nonlinier.
Modulasi analog-linier, parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, amplitudo sinyal carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Modulasi analog-nonlinier, parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah frekuensi dan fasanya, frekuensi sinyal carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk FM) dan fasa sinyal carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk PM).
Orientasi pada percobaaan ini akan dipersempit lagi pada modulasi analog-nonlinier. Frekuensi dan phasa dalam parameter sinyal terletak pada sudut fasanya
x=Xmaks cos (t)
x=Xmaks cos ( ωc t + (t))
(t) = sudut phasa (radian) [ parameter ini yang akan berubah-ubah sehingga menimbulkan perubahan pada frekuensi dan pergeseran phasa ]
sehingga modulasi analog-nonlinier ini dikenal sebagai modulasi sudut.
Frequency Modulation
Parameter yang diamati :
1. = deviasi frekuensi sesaat
= Konstanta deviasi frekuensi ( )
= fungsi sinyal informasi ( Volt )
2. dengan to = - dan (- ) = 0 maka
=fungsi frekuensi sesaat
3. =fungsi sinyal FM
Phase Modulation
Parameter yang diamati :
1. =deviasi phasa sesaat
= Konstanta deviasi phasa ( )
= fungsi sinyal informasi ( Volt )
2.
=fungsi frekuensi sesaat
3. =fungsi sinyal PM
Pada percobaan ini, untuk mempermudah pengamatan digunakan sinyal analog persegi (kotak).
Wednesday, June 30, 2010
Tuesday, June 29, 2010
low pass filter
Tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah (bahasa Inggris: low-pass filter) digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun data-data digital seperti citra dan suara.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
Untuk sinyal berupa data-data digital dapat difilter dengan melakukan operasi matematika seperti konvolusi. Finite impulse response (FIR) dan Infinite impulse response (IIR) adalah algoritma untuk memfilter sinyal digital. Contoh aplikasi low-pass filter pada sinyal digital adalah memperhalus gambar dengan Gaussian blur.
Batas frekuensi antara sinyal yang dapat diteruskan dan yang diredam disebut dengan frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Dimana:
R:Nilaihambatan
C: Nilai kapasitor
Low-pass filter yang dirangkai dengan high-pass filter (filter yang meneruskan frekuensi tinggi) akan membentuk filter baru, yaitu band-pass filter (meneruskan sinyal pada jangkauan frekuensi tertentu) ataupun band-stop filter (menghambat sinyal pada frekuensi tertentu).
Transformasi wavelet diskrit merupakan pentransformasian sinyal diskrit menjadi koefisien-koefisien wavelet yang diperoleh dengan cara menapis sinyal
menggunakan dua buah tapis yang berlawanan[6][7]. Kedua tapis yang dimaksud adalah :
1. Tapis pererata atau penyekala atau disebut tapis lolos rendah (low pass filter,LPF) dan
2. Tapis detil atau tapis lolos tinggi (high pass filter, HPF). Tapis lolos rendah mewakili fungsi basis (fungsi penyekala), sedangkan tapis detil mewakili wavelet.
Untuk mempermudah penamaan, ditetapkan tanggapan impuls tapis hk = ck dan gk = dk dimana ck dan dk hanya menyatakan koefisien-koefisien keluaran transformasi wavelet yaitu koefisien aproksimasi (keluaran tapis low-pass) dan koefisien detil (keluaran tapis high-pass) berturut-turut. Oleh karena itu, penapisan dua kanal ini dapat diekspresikan dengan :
Σ − = k i k i k c h x2 ………………(1)
2i k k i k d h x − = Σ ……………..(2)
Kedua persamaan di atas merupakan proses konvolusi diikuti down-sampling dengan faktor 2. Interpretasi atas persamaan diatas akan diberikan sebagai berikut. Persamaan pertama menyatakan konvolusi antara tapis low-pass dengan runtun sinyal diskrit yang menghasilkan aproksimasi. Sedangkan persamaan kedua menyatakan konvolusi antara tapis high-pass dengan runtun sinyal diskrit yang menghasilkan detil pada level j. Setelah pasangan operasi ini dilaksanakan, koefisien-koefisien tapis digeser kekanan sejauh 2 cuplik untuk mengimplementasikan desimasi dengan faktor 2. Selanjutnya bagian aproksimasi digunakan kembali sebagai vektor masukan pengganti sinyal. Proses ini diulangi untuk semua skala.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
Untuk sinyal berupa data-data digital dapat difilter dengan melakukan operasi matematika seperti konvolusi. Finite impulse response (FIR) dan Infinite impulse response (IIR) adalah algoritma untuk memfilter sinyal digital. Contoh aplikasi low-pass filter pada sinyal digital adalah memperhalus gambar dengan Gaussian blur.
Batas frekuensi antara sinyal yang dapat diteruskan dan yang diredam disebut dengan frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Dimana:
R:Nilaihambatan
C: Nilai kapasitor
Low-pass filter yang dirangkai dengan high-pass filter (filter yang meneruskan frekuensi tinggi) akan membentuk filter baru, yaitu band-pass filter (meneruskan sinyal pada jangkauan frekuensi tertentu) ataupun band-stop filter (menghambat sinyal pada frekuensi tertentu).
Transformasi wavelet diskrit merupakan pentransformasian sinyal diskrit menjadi koefisien-koefisien wavelet yang diperoleh dengan cara menapis sinyal
menggunakan dua buah tapis yang berlawanan[6][7]. Kedua tapis yang dimaksud adalah :
1. Tapis pererata atau penyekala atau disebut tapis lolos rendah (low pass filter,LPF) dan
2. Tapis detil atau tapis lolos tinggi (high pass filter, HPF). Tapis lolos rendah mewakili fungsi basis (fungsi penyekala), sedangkan tapis detil mewakili wavelet.
Untuk mempermudah penamaan, ditetapkan tanggapan impuls tapis hk = ck dan gk = dk dimana ck dan dk hanya menyatakan koefisien-koefisien keluaran transformasi wavelet yaitu koefisien aproksimasi (keluaran tapis low-pass) dan koefisien detil (keluaran tapis high-pass) berturut-turut. Oleh karena itu, penapisan dua kanal ini dapat diekspresikan dengan :
Σ − = k i k i k c h x2 ………………(1)
2i k k i k d h x − = Σ ……………..(2)
Kedua persamaan di atas merupakan proses konvolusi diikuti down-sampling dengan faktor 2. Interpretasi atas persamaan diatas akan diberikan sebagai berikut. Persamaan pertama menyatakan konvolusi antara tapis low-pass dengan runtun sinyal diskrit yang menghasilkan aproksimasi. Sedangkan persamaan kedua menyatakan konvolusi antara tapis high-pass dengan runtun sinyal diskrit yang menghasilkan detil pada level j. Setelah pasangan operasi ini dilaksanakan, koefisien-koefisien tapis digeser kekanan sejauh 2 cuplik untuk mengimplementasikan desimasi dengan faktor 2. Selanjutnya bagian aproksimasi digunakan kembali sebagai vektor masukan pengganti sinyal. Proses ini diulangi untuk semua skala.
Monday, June 28, 2010
Definisi PHP, MySQL, APACHE, Web Server, HTTP, IP Address, URL
PHP
PHP adalah kependekan dari PHP: Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan C dan Perl.PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam membuat aplikasi web dengan cepat. Dapat digunakan untuk menciptakan dynamic website baik itu yang memerlukan penggunaan database ataupun tidak.
MySQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase
Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis dataantarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web
(www). Web server menunggu permintaan HTTP atau HTTPS dari client yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program browser lainnya.
Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu
kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke
browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format SGML
(standar general markup language). Data yang berupa format ini kemudian akan
ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
HTTP
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “GET / HTTP/1.1″ (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti “200 OK”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.
Alamat IP
alamat IP adalah alamat komputer dan alamat interface router dalam lingkungan jaringan berprotokol TCP/IP. Alamat ini harus unique. Alamat IP berfungsi sebagai ID suatu komputer/router dalam sebuah alamat network. Alamat network adalah alamat dimana sejumlah alamat IP berada pada satu segmen jaringan.
( menunjukan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6))
URL
Uniform Resource Locator (URL) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber – seperti dokumen dan gambar – di Internet.
PHP adalah kependekan dari PHP: Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan C dan Perl.PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam membuat aplikasi web dengan cepat. Dapat digunakan untuk menciptakan dynamic website baik itu yang memerlukan penggunaan database ataupun tidak.
MySQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase
Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis dataantarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web
(www). Web server menunggu permintaan HTTP atau HTTPS dari client yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program browser lainnya.
Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu
kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke
browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format SGML
(standar general markup language). Data yang berupa format ini kemudian akan
ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
HTTP
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “GET / HTTP/1.1″ (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti “200 OK”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.
Alamat IP
alamat IP adalah alamat komputer dan alamat interface router dalam lingkungan jaringan berprotokol TCP/IP. Alamat ini harus unique. Alamat IP berfungsi sebagai ID suatu komputer/router dalam sebuah alamat network. Alamat network adalah alamat dimana sejumlah alamat IP berada pada satu segmen jaringan.
( menunjukan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6))
URL
Uniform Resource Locator (URL) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber – seperti dokumen dan gambar – di Internet.
Saturday, June 26, 2010
komputasi numerik
Nama : ikhwani
Nim : 0708002010058
Prodi : Inskom
Tugas Komputasi Numerik.!

Program C++ tentang Metode Bisection :
Program berikut meggunakan algoritma metode Bisection untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan berikut
tan (x) – x – 0,5 =0 .
Input :
// Program 1.1a
// Metode Bisection
#include
#include
/* Daftar Variable
a = batas bawah
b = batas atas
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float a,m,b,F_a,F_m,F_b,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return tan(x) - x - 0.5;
}
void main()
{
int it;
float epsilon;
printf("Batas bawah = "); scanf("%f",&a);
printf("Batas atas = "); scanf("%f",&b);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
F_a = f(a);
F_b = f(b);
if(F_a * F_b > 0) printf(" Nilai F(a) x F(b) > 0\n");
else
{
printf("It. a m b f(a) f(b)");
printf(" abs[f(b)-f(a)]/2\n");
do
{
it = it + 1;
m = (a + b) / 2;
F_m = f(b);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.2e\n",
it,a,m,b,F_a,F_b,fabs(F_b-F_a)/2);
epsilon = fabs(m-a);
if(F_a * F_m <= 0) { b = m; F_b = F_m; }
else { a = m; F_a = F_m; }
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",m);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dalam selang interval [0,1], toleransi 10-7 dan jumlah iterasi maksimum sebanyak 30. Hasil eksekusi program yaitu :
Batas bawah = 0
Batas atas = 1
Toleransi = 0.0000001
Jumlah iterasi maksimum = 30
It. a m b f(a) f(b) abs[f(b)-f(a)]/2
1 0.00000 0.50000 1.00000 -0.50000 -0.45370 2.79e-01
2 0.50000 0.75000 1.00000 -0.45370 -0.31840 2.56e-01
3 0.75000 0.87500 1.00000 -0.31840 -0.17758 1.88e-01
4 0.87500 0.93750 1.00000 -0.17758 -0.07543 1.17e-01
5 0.93750 0.96875 1.00000 -0.07543 -0.01345 6.64e-02
6 0.96875 0.98438 1.00000 -0.01345 0.02078 3.54e-02
7 0.96875 0.97656 0.98438 -0.01345 0.00337 1.71e-02
8 0.96875 0.97266 0.97656 -0.01345 -0.00511 8.41e-03
9 0.97266 0.97461 0.97656 -0.00511 -0.00089 4.24e-03
10 0.97461 0.97559 0.97656 -0.00089 0.00124 2.13e-03
11 0.97461 0.97510 0.97559 -0.00089 0.00018 1.06e-03
12 0.97461 0.97485 0.97510 -0.00089 -0.00036 5.31e-04
13 0.97485 0.97498 0.97510 -0.00036 -0.00009 2.66e-04
14 0.97498 0.97504 0.97510 -0.00009 0.00004 1.33e-04
15 0.97498 0.97501 0.97504 -0.00009 -0.00002 6.64e-05
16 0.97501 0.97502 0.97504 -0.00002 0.00001 3.32e-05
17 0.97501 0.97501 0.97502 -0.00002 -0.00001 1.66e-05
18 0.97501 0.97502 0.97502 -0.00001 0.00000 8.30e-06
19 0.97501 0.97502 0.97502 -0.00001 -0.00000 4.15e-06
20 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 2.07e-06
21 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 1.04e-06
22 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 0.00000 5.19e-07
23 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 2.59e-07
24 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 0.00000 1.30e-07
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = 0.975017
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = 0.975017. Hasil ini tercapai setelah iterasi ke-24.
Program C++ Tentang Metode Newton-Raphson :
Program berikut menggunakan algoritma metode Newton-Raphson untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan :
f(x) = ex + x2 - 3x - 2 = 0
Turunan pertama fungsi ini adalah :
f’(x) = ex + 2x – 3
Input :
// Program 1.4a
// Metode Newton-Raphson
#include
#include
/* Daftar Variable
x0 = harga awal
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float x0,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return x*x - 3*x + exp(x) - 2;
}
float f1(float x)
{
return 2*x - 3 + exp(x);
}
void main()
{
int it;
float epsilon,xb;
printf("Harga awal = "); scanf("%f",&x0);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
printf("It. x f(x) epsilon\n");
do
{
it = it + 1;
xb = x0 - f(x0)/f1(x0);
epsilon = fabs(xb-x0);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.2e\n",it,xb,f(xb),epsilon);
x0 = xb;
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",xb);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dengan menggunakan harga awal 0, toleransi 10-5, dan jumlah iterasi maksimum sebesar 20. Hasil eksekusi program adalah sebagai berikut :
Harga awal = 0
Toleransi = 0.00001
Jumlah iterasi maksimum = 20
It. x f(x) epsilon
1 -0.50000 0.35653 5.00e-01
2 -0.39494 0.01451 1.05e-01
3 -0.39028 0.00003 4.66e-03
4 -0.39027 0.00000 9.33e-06
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = -0.390272
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = -0.390272 yang tercapai setelah iterasi ke-4. Dapat dilihat bahwa untuk kasus ini penggunaan metode Newton-Rapson memberikan hasil yang lebih cepat daripada metode Iterasi.
Program C++ Tentang Metode secant :
Program berikut menggunakan algoritma metode Secant untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program kembali akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan :
F(x) = ex + x2 - 3x - 2 = 0
Input :
// Program 1.5a
// Metode Secant
#include
#include
/* Daftar Variable
x0 = harga awal
x1 = harga kedua
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float x0,x1,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return x*x - 3*x + exp(x) - 2;
}
void main()
{
int it;
float epsilon,xb;
printf("Harga awal = "); scanf("%f",&x0);
printf("Harga kedua = "); scanf("%f",&x1);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
printf("It. x f(x) epsilon\n");
do
{
it = it + 1;
xb = x1 - f(x1)*(x1 - x0)/(f(x1) - f(x0));
epsilon = fabs(xb-x0);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.2e\n",it,xb,f(xb),epsilon);
x0 = x1;
x1 = xb;
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",xb);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dengan menggunakan harga awal dan -0.1, toleransi 10-5, dan jumlah iterasi maksimum sebesar 20. Hasil eksekusi program adalah sebagai berikut :
Harga awal = 0
Harga kedua = -0.1
Toleransi = 0.00001
Jumlah iterasi maksimum = 20
It. x f(x) epsilon
1 -0.46547 0.24091 4.65e-01
2 -0.37966 -0.03278 2.80e-01
3 -0.38994 -0.00103 7.55e-02
4 -0.39027 0.00000 1.06e-02
5 -0.39027 0.00000 3.33e-04
6 -0.39027 0.00000 1.52e-06
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = -0.390272
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = -0.390272, sama dengan hasil yang didapat dengan menggunakan metode iterasi dan metode Newton-Raphson. Hasil ini tercapai setelah iterasi ke-6. Walaupun konvergensi hasil perhitungan lebih lambat dibandinggkan dengan penggunaan metode Newton-Raphson, namun metode ini memiliki kelebihan karena tidak memerlukan penentuan turunan fungsi.
Nim : 0708002010058
Prodi : Inskom
Tugas Komputasi Numerik.!

Program C++ tentang Metode Bisection :
Program berikut meggunakan algoritma metode Bisection untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan berikut
tan (x) – x – 0,5 =0 .
Input :
// Program 1.1a
// Metode Bisection
#include
#include
/* Daftar Variable
a = batas bawah
b = batas atas
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float a,m,b,F_a,F_m,F_b,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return tan(x) - x - 0.5;
}
void main()
{
int it;
float epsilon;
printf("Batas bawah = "); scanf("%f",&a);
printf("Batas atas = "); scanf("%f",&b);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
F_a = f(a);
F_b = f(b);
if(F_a * F_b > 0) printf(" Nilai F(a) x F(b) > 0\n");
else
{
printf("It. a m b f(a) f(b)");
printf(" abs[f(b)-f(a)]/2\n");
do
{
it = it + 1;
m = (a + b) / 2;
F_m = f(b);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.2e\n",
it,a,m,b,F_a,F_b,fabs(F_b-F_a)/2);
epsilon = fabs(m-a);
if(F_a * F_m <= 0) { b = m; F_b = F_m; }
else { a = m; F_a = F_m; }
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",m);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dalam selang interval [0,1], toleransi 10-7 dan jumlah iterasi maksimum sebanyak 30. Hasil eksekusi program yaitu :
Batas bawah = 0
Batas atas = 1
Toleransi = 0.0000001
Jumlah iterasi maksimum = 30
It. a m b f(a) f(b) abs[f(b)-f(a)]/2
1 0.00000 0.50000 1.00000 -0.50000 -0.45370 2.79e-01
2 0.50000 0.75000 1.00000 -0.45370 -0.31840 2.56e-01
3 0.75000 0.87500 1.00000 -0.31840 -0.17758 1.88e-01
4 0.87500 0.93750 1.00000 -0.17758 -0.07543 1.17e-01
5 0.93750 0.96875 1.00000 -0.07543 -0.01345 6.64e-02
6 0.96875 0.98438 1.00000 -0.01345 0.02078 3.54e-02
7 0.96875 0.97656 0.98438 -0.01345 0.00337 1.71e-02
8 0.96875 0.97266 0.97656 -0.01345 -0.00511 8.41e-03
9 0.97266 0.97461 0.97656 -0.00511 -0.00089 4.24e-03
10 0.97461 0.97559 0.97656 -0.00089 0.00124 2.13e-03
11 0.97461 0.97510 0.97559 -0.00089 0.00018 1.06e-03
12 0.97461 0.97485 0.97510 -0.00089 -0.00036 5.31e-04
13 0.97485 0.97498 0.97510 -0.00036 -0.00009 2.66e-04
14 0.97498 0.97504 0.97510 -0.00009 0.00004 1.33e-04
15 0.97498 0.97501 0.97504 -0.00009 -0.00002 6.64e-05
16 0.97501 0.97502 0.97504 -0.00002 0.00001 3.32e-05
17 0.97501 0.97501 0.97502 -0.00002 -0.00001 1.66e-05
18 0.97501 0.97502 0.97502 -0.00001 0.00000 8.30e-06
19 0.97501 0.97502 0.97502 -0.00001 -0.00000 4.15e-06
20 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 2.07e-06
21 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 1.04e-06
22 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 0.00000 5.19e-07
23 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 -0.00000 2.59e-07
24 0.97502 0.97502 0.97502 -0.00000 0.00000 1.30e-07
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = 0.975017
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = 0.975017. Hasil ini tercapai setelah iterasi ke-24.
Program C++ Tentang Metode Newton-Raphson :
Program berikut menggunakan algoritma metode Newton-Raphson untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan :
f(x) = ex + x2 - 3x - 2 = 0
Turunan pertama fungsi ini adalah :
f’(x) = ex + 2x – 3
Input :
// Program 1.4a
// Metode Newton-Raphson
#include
#include
/* Daftar Variable
x0 = harga awal
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float x0,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return x*x - 3*x + exp(x) - 2;
}
float f1(float x)
{
return 2*x - 3 + exp(x);
}
void main()
{
int it;
float epsilon,xb;
printf("Harga awal = "); scanf("%f",&x0);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
printf("It. x f(x) epsilon\n");
do
{
it = it + 1;
xb = x0 - f(x0)/f1(x0);
epsilon = fabs(xb-x0);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.2e\n",it,xb,f(xb),epsilon);
x0 = xb;
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",xb);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dengan menggunakan harga awal 0, toleransi 10-5, dan jumlah iterasi maksimum sebesar 20. Hasil eksekusi program adalah sebagai berikut :
Harga awal = 0
Toleransi = 0.00001
Jumlah iterasi maksimum = 20
It. x f(x) epsilon
1 -0.50000 0.35653 5.00e-01
2 -0.39494 0.01451 1.05e-01
3 -0.39028 0.00003 4.66e-03
4 -0.39027 0.00000 9.33e-06
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = -0.390272
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = -0.390272 yang tercapai setelah iterasi ke-4. Dapat dilihat bahwa untuk kasus ini penggunaan metode Newton-Rapson memberikan hasil yang lebih cepat daripada metode Iterasi.
Program C++ Tentang Metode secant :
Program berikut menggunakan algoritma metode Secant untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Program kembali akan dicoba untuk menyelesaikan persamaan :
F(x) = ex + x2 - 3x - 2 = 0
Input :
// Program 1.5a
// Metode Secant
#include
#include
/* Daftar Variable
x0 = harga awal
x1 = harga kedua
tol = toleransi
max_iter = jumlah iterasi maksimum */
float x0,x1,tol;
int max_iter;
float f(float x)
{
return x*x - 3*x + exp(x) - 2;
}
void main()
{
int it;
float epsilon,xb;
printf("Harga awal = "); scanf("%f",&x0);
printf("Harga kedua = "); scanf("%f",&x1);
printf("Toleransi = "); scanf("%f",&tol);
printf("Jumlah iterasi maksimum = "); scanf("%d",&max_iter);
it = 0;
printf("It. x f(x) epsilon\n");
do
{
it = it + 1;
xb = x1 - f(x1)*(x1 - x0)/(f(x1) - f(x0));
epsilon = fabs(xb-x0);
printf("%3d %8.5f %8.5f %8.2e\n",it,xb,f(xb),epsilon);
x0 = x1;
x1 = xb;
} while(it <= max_iter && epsilon > tol);
if(it<=max_iter)
{
printf("Toleransi terpenuhi\n");
printf("Hasil akhir = %g\n",xb);
}
else printf("Toleransi tidak terpenuhi\n");
}
Output :
Eksekusi program dilakukan dengan menggunakan harga awal dan -0.1, toleransi 10-5, dan jumlah iterasi maksimum sebesar 20. Hasil eksekusi program adalah sebagai berikut :
Harga awal = 0
Harga kedua = -0.1
Toleransi = 0.00001
Jumlah iterasi maksimum = 20
It. x f(x) epsilon
1 -0.46547 0.24091 4.65e-01
2 -0.37966 -0.03278 2.80e-01
3 -0.38994 -0.00103 7.55e-02
4 -0.39027 0.00000 1.06e-02
5 -0.39027 0.00000 3.33e-04
6 -0.39027 0.00000 1.52e-06
Toleransi terpenuhi
Hasil akhir = -0.390272
Dari hasil eksekusi ini didapat hasil x = -0.390272, sama dengan hasil yang didapat dengan menggunakan metode iterasi dan metode Newton-Raphson. Hasil ini tercapai setelah iterasi ke-6. Walaupun konvergensi hasil perhitungan lebih lambat dibandinggkan dengan penggunaan metode Newton-Raphson, namun metode ini memiliki kelebihan karena tidak memerlukan penentuan turunan fungsi.
Thursday, June 24, 2010
RENUNGAN
1. Yang dialami oleh orang yang sakaratul maut
Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,: Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya..
Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan:
Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku..
Sedangkan secara umum dan dari penampilan pisik, ada hadits Rasulullah SAW yang menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya:
Sesungguhnya pandangan seorang mayyit mengikuti ruhnya ketika dicabut
.
2. Yang dialami orang yang meninggal di alam kubur
Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
.
Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT:
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. .
Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah satu potongannya kami nukilkan berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda, ”…Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, ”Siapakah rabb-mu? Orang itu menjawab,”hah..hah..aku tidak tahu”. Malaikat itu bertanya lagi,”Siapakah manusia yang diutus kepada kalian?”. “hah..hah..aku tidak kenal”, jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya,”Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,”siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan?” “Aku adalah amalmu yang buruk”. “Ya Tuhan, jangan kiamat dulu”..
3. Bagaimanakah Bentuk Siksa kubur
Pertanyaan di dalam kubur dan siksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem.
Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki..
Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh’ adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara sandal mereka. Imam Bukhari menambahkan,”Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,”
4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat
Yang paling utama adalah mendoakannya, karena doa anak yang shalih adalah hal yang secara sharih disebutkan sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang shalih, beriman dan bertaqwa. Karena hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau anaknya jarang sholat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya. Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari yang haram.
Selain itu anak yang sholih bisa saja mengeluarkan infaq, shadaqah dan ibadah maliyah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya. Tentang sampainya pahala ibadah maliyah dari orang yang masih hidup untuk orang yang sudah wafat, ada banyak dalilnya. Di antaranya adalah:
”Seseorang tidak boleh melakukan shalat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak satu mud gandum. .
Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya:” Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW menjawab: Ya, Saad berkata:” saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”
.
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bukan hanya ibadah maliyah saja yang bisa disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun bisa dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut:
Dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ” Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum maka keluarganya berpuasa untuknya”
Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai ibadah badaniyah bisa dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Selain itu pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ad halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.
Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,: Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya..
Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan:
Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku..
Sedangkan secara umum dan dari penampilan pisik, ada hadits Rasulullah SAW yang menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya:
Sesungguhnya pandangan seorang mayyit mengikuti ruhnya ketika dicabut
.
2. Yang dialami orang yang meninggal di alam kubur
Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
.
Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT:
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. .
Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah satu potongannya kami nukilkan berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda, ”…Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, ”Siapakah rabb-mu? Orang itu menjawab,”hah..hah..aku tidak tahu”. Malaikat itu bertanya lagi,”Siapakah manusia yang diutus kepada kalian?”. “hah..hah..aku tidak kenal”, jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya,”Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,”siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan?” “Aku adalah amalmu yang buruk”. “Ya Tuhan, jangan kiamat dulu”..
3. Bagaimanakah Bentuk Siksa kubur
Pertanyaan di dalam kubur dan siksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem.
Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki..
Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh’ adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara sandal mereka. Imam Bukhari menambahkan,”Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,”
4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat
Yang paling utama adalah mendoakannya, karena doa anak yang shalih adalah hal yang secara sharih disebutkan sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang shalih, beriman dan bertaqwa. Karena hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau anaknya jarang sholat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya. Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari yang haram.
Selain itu anak yang sholih bisa saja mengeluarkan infaq, shadaqah dan ibadah maliyah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya. Tentang sampainya pahala ibadah maliyah dari orang yang masih hidup untuk orang yang sudah wafat, ada banyak dalilnya. Di antaranya adalah:
”Seseorang tidak boleh melakukan shalat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak satu mud gandum. .
Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya:” Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW menjawab: Ya, Saad berkata:” saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”
.
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bukan hanya ibadah maliyah saja yang bisa disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun bisa dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut:
Dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ” Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum maka keluarganya berpuasa untuknya”
Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai ibadah badaniyah bisa dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Selain itu pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ad halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.
Tuesday, June 15, 2010
bahan elektronika
Nama : ikhwani
Nim : 0708002010058
Prodi : Inskom
Tugas ilmu bahan elektronika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam ilmu bahan elektronika sudah tidak asing lagi dengan pencampuran senyawa-senyawa. Agar semakin baik, bahan-bahan elektronika tersebut juga harus semakin memiliki kesempurnaan dalam mengolah atau mencampurkannya. Namun ada beberapa bahan elektronika yang jika dicampur tidak terbaur dengan sempurna, karena disebabkan kedua bahan tersebut mempunyai perbedaan senyawa atau materi.
Para ilmuwan mengetahui bahwa jika bahan-bahan tersebut dapat tercampur atau dikombinasikan dengan lebih baik maka akan menghasilkan bahan-bahan elektronika baru yang lebih akurat, lebih baik serta lebih kecil ukurannya sehingga memenuhi karateristik komponen elektronika untuk masa depan yang lebih canggih. Misalnya dengan campuran yang sedikit saja sesama bahan-bahan dasar tersebut, sudah dapat bekerja dan memiliki kemampuan yang lebih baik daripada komponen-komponen sebelumnya. Sehingga bahan-bahan dasar tersebut dapat digabungkan terus-menerus antara bahan yang satu dengan bahan lainnya namun tetap mengacu kepada ukuran yang lebih kecil seperti yang diinginkan para ilmuwan elektronika pada abad ini.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat memahami campuran- campuran bahan elektronika.
1.3.Permasalahan
Jika bahan-bahan tersebut dapat tercampur atau dikombinasikan dengan lebih baik maka akan menghasilkan bahan-bahan elektronika baru yang lebih akurat, lebih baik serta lebih kecil ukurannya sehingga memenuhi karateristik komponen elektronika untuk masa depan yang lebih canggih.
BAB II
DASAR TEORI
Atom terdiri atas inti atom dan elektron yng mengitari atom. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan negatif. Besar muatan elektron dan neutron sama yaitu e= 1,6x10-19 coulomb. Kulit terdalam adalah kulit K, diikuti dengan kulit l dan seterusnya. Kulit terluar atom disebut kulit valensi. Elektron valensi pada kulit terluar adalah kritis karena menentukan konduktivitas atom.
Kulit valensi atom dapat berisi hingga 8 elektron. Konduktivitas atom tergantung pada jumlah elektron pada kulit valensi. Bila atom memiliki satu elektron valensi maka akan mendekati sempurna. Bila atom memiliki 8 elektron valensi, kulit valensi disebut lengkap dan atom adalah isolator. Maka konduktivitas turun dengan bertambahnya elektron valensi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bahan Semikonduktor
Semi konduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur bersifat sebagai konduktor. Bahan semi konduksi yang sering digunakan adalah silikon(si), germanium(ge), carbon(C),dan galium arsenide.
Bahan semikonduktor, terutama silikon. Selain dipakai untuk fungsi-fungsi elektronik, bahan semikonduktor, terutama jenis senyawa golongan III dan V (compound semiconductor), juga dapat dipakai untuk membuat piranti solid-state yang mengeluarkan cahaya seperti laser dan LED (Light Emitting Diode). Bersama dengan silikon, semikonduktor yang terbuat dari unsur-unsur golongan III-V juga merupakan salah satu teknologi kunci di bidang teknologi informasi belakangan ini.
Keunikan semikonduktor dibanding bahan lainnya ialah semikonduktor bisa diubah konduktivitasnya (konduktivitas adalah kemampuan bahan untuk membawa arus listrik) dengan cara sengaja memasukkan elemen lain ke dalam kristal semikonduktor. Teknik ini disebut doping.
Kristal silikon yang 100% murni mempunyai muatan yang netral karena semua elektron valensi dari silikon (keseluruhannya ada 4 buah) berpasangan dengan elektron valensi atom silikon lainnya. Oleh karena kristal silikon murni mempunyai muatan netral, maka supaya dapat memiliki muatan atau menghantarkan arus listrik, kristal silikon harus dibuat tidak murni dengan cara memasukkan atom-atom dari elemen lainnya. Bila di-doping dengan atom golongan III seperti boron, kristal silikon mempunyai total muatan yang positif dan jika di-doping oleh atom golongan V seperti fosfor, maka total muatannya negatif. Kristal silikon yang total muatannya positif disebut tipe p, dan yang negatif disebut tipe n
.Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping tadi, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak
3.2 Jernis-Jenis semikonduktor
a. Semikonduktor intrinsik.
Semikonduktor instrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).atom-atom semikonduktor yang memiliki 4 elektron valensi tersusun sebagai kristal tetrahedral oleh adanya ikatan kovalen dengan atom yang terdekat. Semikonduktor jenis ini memiliki jumlah elektron dan hole(pembawa muatan positif) yang sama.
b. Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan. Untuk menyusun devais elektronis dipelukan bahan yang kaya akan satu jenis pembawa muatan saja yaitu lubang atau elektron saja.
Untuk itu dilakuka doping yakni memasukkan atom asing bervalensi 5 atau 3 dengan prosentase kecil, sehingga dihasilkan semikonduktor ekstrinsik.
Semikonduktor jenis n
Semikonduktor jenis ini diperoleh dengan doping atom asing bervalensi, seperti Fosfor(P), Arsen(As), dan Antimon(Sb) kedalam semikonduktor intrinsik. Aras tenaga elektron valensi atom pengotor bervalensi 5 ini adalah ED sangat dekat dengan Ec (aras tenaga terendah pada bidang konduksi). Dengan menambahkan tenaga yang kecil saja pada elektron valensi ini maka elektron ini masuk ke bidang konduksi.
semikonduktor jenis p
Semikonduktor jenis p diperoleh dengan doping atom asing bervalensi 3, seperti Boron(B), Aluminium(Al), dan Galium(Ga) kedalam semikonduktor intrinsik.
Atom bervalensi 3 ini disebut atom akseptor, karena untuk membentuk ikatan kovalen memperoleh sebuah elektron. Aras tenaga elektron valensi atom akseptor(Ea) ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan aras tenaga elektron valensi atom kristal asli(Ev). Dengan menambahkan sedikit tenaga (EA-Ev) kepada elektron valensi atom asli, maka elektron ini dapat meloncat dari ikatan kovalennya disertai pembentukan lubang pada ikatan kovalen yang ditinggalkannya.
3.3. Teknologi Semikonduktor
a. Teknologi Silikon
Silikon (Si) dengan persediaan yang berlimpah di bumi dan dengan teknologi pembuatan kristalnya yang sudah mapan, telah menjadi pilihan dalam teknologi semikonduktor. Kebutuhan akan kecepatan yang lebih tinggi dan unjuk kerja yang lebih baik dari komputer telah mendorong teknologi silikon VLSI ke silikon ultra high scale integration (ULSI).
Bahan permulaan untuk produksi silikon umumnya ada 2 macam bahan yang berasal dari bumi, yaitu pasir (silikon dioksida) dan zat karbon yang telah dibersikan (dari arang, batu bara, serpih-serpihan kayu, dan lain-lain). Jika dkedua bahan tersebut bereaksi bersama pada temperatur tinggi dalam tungku elektronik maka silikon dioksida akan terpisah dari oksidanya menjadi silikon saja. Dalam reaksi ini elemen silikon merupakan asap yang terjadi dalam reaksi pada temperatur tersebut. Kemudian dikondensasi sehingga kira-kira memberikan hasil 98% bahan silikon bersih yang dikenal dengan istilah Silikon Tingkat Metalurgi (metalurgical grade silicon).
SiO2 + 2-------> Si + 2CO
Dengan hanya berupa sebagian kecil fraksi dari metallurgical grade silicon yang telah dibersihkan maka bahan ini dapat digunakan dalam berbagai macam terapan dalam perakitan piranti-piranti untuk industri semikonduktor.
Proses pembersihan Metallurgical grade silicon diselesaikan dengan pengubahan material ini ke dalam Trichlorosilane (SiHCl3), yaitu dengan cara fraksinasi sederhana (atau bisa juga dengan distilasi) sehingga bahan silikon menjadi bahan semikonduktor yang standar. Trichlorosilane kemudian dikurangi dengan H2 supaya sekali lagi memberikan hasil suatu polycrystalline silicon. Reaksi untuk membentuk SiHCl3 adalah sebagai berikut:
Si+3HCI-------->SiH3+H2
1250oC
[hasil reaksi lain +SiCiH4]
Fraksinasi terpisah SiHCl3 merupakan hasil utama dari reaksi SiCl3 (silicon tetracloride), doping pengotor klorida (seperti fosfor, boron dan galium) dan klorida logam (seperti besi dan tembaga).
Silikon tingkat semikonduktor (yaitu silikon yang kurang lebih terdiri dari 1 bagian per satu milyar impurotas/pengotor) sekarang bisa diproduksi dengan pengurangan temperatur tinggi dari SiHCl3 yang telah bersih. Reaksi kimia ini terjadi dalam suatu kamar yang disebut "decomposer". Reaksi pengurangan yang merupakan reaksi balik dari reaksi di atas adlah sebagai berikut :
SiHCl3+H2-------->Si+3HCl
100oC
b. Teknologi GaAs
Salah satu hambatan dari teknologi silikon adalah sifat listrik yang berhubungan dengan rendahnya mobilitas pembawa muatan dari material silikon ini. Galium arsenide (GaAs) dan material-material panduannya telah dipertimbangkan sebagai material pengganti silikon. GaAs adalah material semikonduktor dari golongan III-V yang memiliki mobilitas elektron sekitar enam kali lebih tinggi dari silikon pada suhu ruang.
3.4. Sel Surya
Sel surya adalah pengubahan energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung dan mudah serta sangat menjanjikan. Yang sama pentingnya ialah, munculnya topik penelitian di bidang ini telah berhasil menyadarkan masyarakat pada masa itu bahwa energi matahari memiliki potensi yang selama ini belum teroptimalkan dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.
Sel surya dengan berbahan baku silikon hingga saat ini masih merupakan jenis sel surya yang paling banyak diteliti, dikembangkan serta dipasarkan. Selain dilatarbelakangi oleh penemuan pertama sel surya, mapannya pengetahuan akan silikon, terbuktinya kehandalan silikon dalam aplikasi sel surya, dan jumlah cadangan silikon di perut bumi berupa pasir silica yang berlimpah menjadi beberapa bahan pertimbangan utama. Belum ditambah oleh dukungan infrastruktur industri semikonduktor yang memang mengambil material silikon sebagai bahan dasar utama produk elektronika yakni microchip atau microprocessor.
Mantapnya silikon sebagai sel surya yang paling banyak diproduksi patut berterima kasih pada dukungan industri semikonduktor tersebut. Pada masa-masa awal industrialisasi sel surya, silikon sebagai bahan dasar sel surya merupakan bahan buangan dari industri semikonduktor. Silikon yang tidak terpakai pada industri semikonduktor dikarenakan, misal, kadar kemurnian silikon yang rendah, dipakai pada industri sel surya yang memang tidak terlalu membutuhkan material silikon dengan kemurnian yang sangat tinggi. Baru pada beberapa tahun belakangan inilah beberapa pabrik pemurnian silikon mulai memproduksi bahan material silikon khusus untuk aplikasi sel surya dengan berkaca pada pesatnya produksi sel surya silikon di dunia saat itu, maupun proyeksi pemasaran sel surya di masa depan. Saat ini, sel surya jenis silikon menempati pangsa pasar sekitar 82-85% pasar sel surya dunia.
Sel surya pertama memanfaatkan p-n junction silikon, yang menjadi cara kerja fundamental sel surya jenis apapun. Silikon jenis p (p-type) disambung dengan silikon jenis n (n-type) menghasilkan sambunagn p-n. p-type ini maksudnya silikon dengan kelebian muatan positif (surplus hole) dan n-type merupakan material silikon berkelebihan muatan negatif (surplus elektron). Adanya sambungan p-n ini memungkinkan kedua muatan positif (hole) maupun negatif (elektron) dapat berpindah dan mengalir ke arah yang berlawanan. Jika kedua ujung sambungan p-n ini dihubungkan dengan sebuah rangkaian listrik, maka elektron dan hole dapat mengalir ke rangkaian. Sinar mataharilah (photon) yang menggerakkan elektron dan hole tersebut menuju rangkaian tadi. (Mekanisme sel surya ini disederhanakan demikian saja, mungkin mekanisme sel surya yang lebih detail akan ditulis pada kesempatan tersendiri.
Proses pembuatan sel surya silikon ini terbilang paling sederhana diantara semua jenis sel surya. Meski merupakan sebuah proses dalam dunia semikonduktor yang identik dengan proses high-tech, namun jika mencermati proses pembuatan sel surya secara lebih detil, kesan tersebut berangsur-angsur hilang.
Tahapan umum pembuatan sel surya silikon :
1.Pemesanan dan spesifikasi silikon wafer yang dibutuhkan.
Pembuatan sel surya silikon ini bermula dari pemesanan silikon khusus untuk aplikasi sel surya yang dikenal sebagai “Cz-Si wafers (Czochralski Silicon wafers) di mana Cz merupakan proses utama pembuatan silikon wafer dari bijih silikon. Yang disebut dengan khusus ialah silikon wafer ini telah dimodifikasi menjadi silikon p-type dari pabrikan. Silikon wafer untuk sel surya ini berbentuk bujur sangkar dengan sudut yang diratakan, sebagaimana ditunjukkan pada di bawah. Dimensi silikon wafer ini ialah 10-15 cm dengan ketebalan antara 200-350 micron (0.2-0.35 mm).
2. Pembersihan permukaan silikon wafer.
Silikon wafer yang dipesan ini memiliki tipikal permukaan yang sangat kasar akibat pemotongan atau pengerjaan selama di pabrik pembuatan wafer. Untuk itu, permukaan silikon di etch (dikikis) dengan menggunakan larutan asam atau basa. Cukup dengan merendam silikon wafer ke dalam larutan tersebut, maka permukaan silikon wafer kira-kira sedalam 10 mikron akan terkikis secara merata.
3. Teksturisasi permukaan silikon wafer.
Agar silikon wafer yang dipergunakan dapat secara optimal menyerap sinar matahari, pada umumnya permukaan silikon diberi perlakuan khusus berupa teksturisasi dengan menggunakan larutan basa NaOH atau KOH dengan konsentrasi, temperatur maupun lama perlakuan tertentu. Dengan mencelupkan wafer ke dalam laruan tersebut, permukaan silikon menjadi kasar dengan tekstur menyerupai piramida. Tekstur wafer seperti piramida ini dapat mengurangi pemantulan sinar matahri yang dating serta meningkatkan penyerapan sinar matahari oleh permukaan wafer.
4. Difusi fosfor dan pembuatan lapisan n-type silikon.
Fosfor dikenal luas sebagai elemen tambahan (dopant) untuk membuat semikonduktor silikon berjenis n atau silikon n-type. Setelah proses teksturisasi, silikon wafer ini dimasukkan ke dalam dapur pemanas bertemperatur tinggi yang dilengkapi dengan larutan POCl3 sebagai sumber fosfor. Dengan meniupkan gas inert nitrogen ke dalam larutan, maka uap fosfor akan keluar dan dapat dialirkan ke dalam dapur. Suhu di dalam furnace dijaga sekitar 900-9500C sehingga uap fosfor tersebut dapat berdifusi masuk ke dalam silikon melalui sisi sisi permukaannya. Proses difusi biasanya dihentikan setelah 10-15 menit hinga terbentuknya lapisan silikon n-type di permukaan silikon dengan ketebalan lapisan sekitar 10-20 micron. Lapisan n-type ini berfungsi sebagai pelengkap sambungan p-n pada struktur sel surya dan lapisan konduktif yang mengalirkan elektron ke rangkaian listrik.
5. Penghilangan lapisan silikon n-type pada bagian sisi wafer.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4, lapisan silikon n-type terdapat pula di bagian sisi wafer yang bila ini terjadi maka ia dapat menghubungkan dua permukaan wafer. Untuk itu lapisan silikon n-type di sisi wafer perlu dihilangkan dengan memotong lapisan tersebut atau yang lebih presisi ialah dengan menggunakan plasma yang mengikis habis lapisan silikon n-type ini.
6. Pembuatan lapisan anti-refleksi.
Selain teksturisasi untuk memaksimumkan penyerapan sinar matahari, maka penggunaan lapisan anti-refleksi (anti-reflection coating/ARC) di atas lapisan silikon n-type. Lapisan ARC ini merupakan lapisan transparan/tembus cahaya yang dapat meneruskan sinar matahari yang jatuh di permukaan wafer namun tidak memantulkannya. Indeks refraksi lapisan ARC yang besar ini-lah yang menyebabkan ia tidak memantulkan sinar matahari. Material untuk ARC ini biasanya ialah TiO2 /titanium dioksida. Teknik pembuatannya dapat memanfaatkan teknik penguapan kimia (chemical vapor deposition/CVD) yang mereaksikan uap senyawaan titanium organik yang dicampur dengan uap air pada suhu yang relatif rendah yakni 2000C.
7. Metalisasi.
Agar dapat dihubungkan dengan kabel, silikon diberi lapisan metal yang konduktif sehingga dapat mengalirkan elektron/hole dari sel surya. Logam yang cocok untuk bertuas sebagai konduktor ini ialah Ag (perak). Ia memiliki sifat konduktifitas yang tinggi, memiliki daya rekat ke silikon wafer yang sangat baik serta berdaya tahan tinggi. Perak yang dipasang di silikon wafer sangat tipis dan pemasangannya menggunakan metode screen printing. Pasta larutan perak dioleskan di atas sebuah pola dengan bagian bagin tertentu yang memungkinkan pasta larutan perak mengisi permukaan wafer. Setelah selesai dioleskan di atas wafer, dengan pemanasan dan pengeringan 100-2000C, pasta akan mengering. Proses metalisasi ini dikerjakan pula di bagian belakang silikon wafer.
8. Pemanasan (co-firing).
Pemanasan pada suhu yang tinggi diperlukan untuk memantapkan lapisan metal konduktif karena masih terdapatnya residu/bahan bahan sisa organik selama pengeringan pada suhu rendah. Pada pemasan yang lebih tinggi, perak sebagai komponen konduktif menjadi semakin padat dan mampu mempenetrasi lapisan ARC dan akhirnya menyentuh lapisan silikon n-type tanpa merusak lapisan ARC sendiri. HIngga tahap ini, komponen sel surya sudah secara utuh terbuat.
9. Pengujian dan pemilihan sel.
Ini ialah tahap akhir dari pembuatan sel surya yakni menguji sel dan memeriksa efisiensi sel maupun akititas quality control lainnya.
10. Enkapsulasi dan pembuatan modul sel.
Sebagaimana disebutkan di awal, sel surya hanya berukuran 10×10 atau 15×15 cm. Agar sel dapat dipergunakan, dan menghasilkan daya yang bias dipasarkan, sel dirangkai menjadi sebuah modul yang lebih besar dan tersusun atas 20-30 sel.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalahsebagai berikut :
• Semi konduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor.
• Bahan semi konduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan galium arsenide.
• Ada dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor ekstrinsik dan semikonduktor ekstrinsik
• Teknologi semikonduktor terdiri dari teknologi silikon dan teknologi Ga As.
• Sel surya adalah pengubahan energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung dan mudah serta sangat menjanjikan.
3.2. Saran.
Dalam pencampuran agar semakin baik, bahan-bahan elektronika tersebut juga harus semakin memiliki kesempurnaan dalam mengolah atau mencampurkannya. Namun untuk mencampurkan bahan-bahan dasar elektronika tadi secara lebih baik agar dapat menghasilkan komponen yang lebih canggih kemampuannya sangatlah sulit, ada beberapa bahan elektronika yang jika dicampur tidak terbaur dengan sempurna, karena disebabkan kedua bahan tersebut mempunyai perbedaan senyawa atau materi.
Nim : 0708002010058
Prodi : Inskom
Tugas ilmu bahan elektronika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam ilmu bahan elektronika sudah tidak asing lagi dengan pencampuran senyawa-senyawa. Agar semakin baik, bahan-bahan elektronika tersebut juga harus semakin memiliki kesempurnaan dalam mengolah atau mencampurkannya. Namun ada beberapa bahan elektronika yang jika dicampur tidak terbaur dengan sempurna, karena disebabkan kedua bahan tersebut mempunyai perbedaan senyawa atau materi.Para ilmuwan mengetahui bahwa jika bahan-bahan tersebut dapat tercampur atau dikombinasikan dengan lebih baik maka akan menghasilkan bahan-bahan elektronika baru yang lebih akurat, lebih baik serta lebih kecil ukurannya sehingga memenuhi karateristik komponen elektronika untuk masa depan yang lebih canggih. Misalnya dengan campuran yang sedikit saja sesama bahan-bahan dasar tersebut, sudah dapat bekerja dan memiliki kemampuan yang lebih baik daripada komponen-komponen sebelumnya. Sehingga bahan-bahan dasar tersebut dapat digabungkan terus-menerus antara bahan yang satu dengan bahan lainnya namun tetap mengacu kepada ukuran yang lebih kecil seperti yang diinginkan para ilmuwan elektronika pada abad ini.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat memahami campuran- campuran bahan elektronika.
1.3.Permasalahan
Jika bahan-bahan tersebut dapat tercampur atau dikombinasikan dengan lebih baik maka akan menghasilkan bahan-bahan elektronika baru yang lebih akurat, lebih baik serta lebih kecil ukurannya sehingga memenuhi karateristik komponen elektronika untuk masa depan yang lebih canggih.
BAB II
DASAR TEORI
Atom terdiri atas inti atom dan elektron yng mengitari atom. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan negatif. Besar muatan elektron dan neutron sama yaitu e= 1,6x10-19 coulomb. Kulit terdalam adalah kulit K, diikuti dengan kulit l dan seterusnya. Kulit terluar atom disebut kulit valensi. Elektron valensi pada kulit terluar adalah kritis karena menentukan konduktivitas atom.
Kulit valensi atom dapat berisi hingga 8 elektron. Konduktivitas atom tergantung pada jumlah elektron pada kulit valensi. Bila atom memiliki satu elektron valensi maka akan mendekati sempurna. Bila atom memiliki 8 elektron valensi, kulit valensi disebut lengkap dan atom adalah isolator. Maka konduktivitas turun dengan bertambahnya elektron valensi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bahan Semikonduktor
Semi konduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur bersifat sebagai konduktor. Bahan semi konduksi yang sering digunakan adalah silikon(si), germanium(ge), carbon(C),dan galium arsenide.
Bahan semikonduktor, terutama silikon. Selain dipakai untuk fungsi-fungsi elektronik, bahan semikonduktor, terutama jenis senyawa golongan III dan V (compound semiconductor), juga dapat dipakai untuk membuat piranti solid-state yang mengeluarkan cahaya seperti laser dan LED (Light Emitting Diode). Bersama dengan silikon, semikonduktor yang terbuat dari unsur-unsur golongan III-V juga merupakan salah satu teknologi kunci di bidang teknologi informasi belakangan ini.
Keunikan semikonduktor dibanding bahan lainnya ialah semikonduktor bisa diubah konduktivitasnya (konduktivitas adalah kemampuan bahan untuk membawa arus listrik) dengan cara sengaja memasukkan elemen lain ke dalam kristal semikonduktor. Teknik ini disebut doping.
Kristal silikon yang 100% murni mempunyai muatan yang netral karena semua elektron valensi dari silikon (keseluruhannya ada 4 buah) berpasangan dengan elektron valensi atom silikon lainnya. Oleh karena kristal silikon murni mempunyai muatan netral, maka supaya dapat memiliki muatan atau menghantarkan arus listrik, kristal silikon harus dibuat tidak murni dengan cara memasukkan atom-atom dari elemen lainnya. Bila di-doping dengan atom golongan III seperti boron, kristal silikon mempunyai total muatan yang positif dan jika di-doping oleh atom golongan V seperti fosfor, maka total muatannya negatif. Kristal silikon yang total muatannya positif disebut tipe p, dan yang negatif disebut tipe n
.Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping tadi, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak
3.2 Jernis-Jenis semikonduktor
a. Semikonduktor intrinsik.
Semikonduktor instrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).atom-atom semikonduktor yang memiliki 4 elektron valensi tersusun sebagai kristal tetrahedral oleh adanya ikatan kovalen dengan atom yang terdekat. Semikonduktor jenis ini memiliki jumlah elektron dan hole(pembawa muatan positif) yang sama.
b. Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan. Untuk menyusun devais elektronis dipelukan bahan yang kaya akan satu jenis pembawa muatan saja yaitu lubang atau elektron saja.
Untuk itu dilakuka doping yakni memasukkan atom asing bervalensi 5 atau 3 dengan prosentase kecil, sehingga dihasilkan semikonduktor ekstrinsik.
Semikonduktor jenis n
Semikonduktor jenis ini diperoleh dengan doping atom asing bervalensi, seperti Fosfor(P), Arsen(As), dan Antimon(Sb) kedalam semikonduktor intrinsik. Aras tenaga elektron valensi atom pengotor bervalensi 5 ini adalah ED sangat dekat dengan Ec (aras tenaga terendah pada bidang konduksi). Dengan menambahkan tenaga yang kecil saja pada elektron valensi ini maka elektron ini masuk ke bidang konduksi.
semikonduktor jenis p
Semikonduktor jenis p diperoleh dengan doping atom asing bervalensi 3, seperti Boron(B), Aluminium(Al), dan Galium(Ga) kedalam semikonduktor intrinsik.
Atom bervalensi 3 ini disebut atom akseptor, karena untuk membentuk ikatan kovalen memperoleh sebuah elektron. Aras tenaga elektron valensi atom akseptor(Ea) ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan aras tenaga elektron valensi atom kristal asli(Ev). Dengan menambahkan sedikit tenaga (EA-Ev) kepada elektron valensi atom asli, maka elektron ini dapat meloncat dari ikatan kovalennya disertai pembentukan lubang pada ikatan kovalen yang ditinggalkannya.
3.3. Teknologi Semikonduktor
a. Teknologi Silikon
Silikon (Si) dengan persediaan yang berlimpah di bumi dan dengan teknologi pembuatan kristalnya yang sudah mapan, telah menjadi pilihan dalam teknologi semikonduktor. Kebutuhan akan kecepatan yang lebih tinggi dan unjuk kerja yang lebih baik dari komputer telah mendorong teknologi silikon VLSI ke silikon ultra high scale integration (ULSI).
Bahan permulaan untuk produksi silikon umumnya ada 2 macam bahan yang berasal dari bumi, yaitu pasir (silikon dioksida) dan zat karbon yang telah dibersikan (dari arang, batu bara, serpih-serpihan kayu, dan lain-lain). Jika dkedua bahan tersebut bereaksi bersama pada temperatur tinggi dalam tungku elektronik maka silikon dioksida akan terpisah dari oksidanya menjadi silikon saja. Dalam reaksi ini elemen silikon merupakan asap yang terjadi dalam reaksi pada temperatur tersebut. Kemudian dikondensasi sehingga kira-kira memberikan hasil 98% bahan silikon bersih yang dikenal dengan istilah Silikon Tingkat Metalurgi (metalurgical grade silicon).
SiO2 + 2-------> Si + 2CO
Dengan hanya berupa sebagian kecil fraksi dari metallurgical grade silicon yang telah dibersihkan maka bahan ini dapat digunakan dalam berbagai macam terapan dalam perakitan piranti-piranti untuk industri semikonduktor.
Proses pembersihan Metallurgical grade silicon diselesaikan dengan pengubahan material ini ke dalam Trichlorosilane (SiHCl3), yaitu dengan cara fraksinasi sederhana (atau bisa juga dengan distilasi) sehingga bahan silikon menjadi bahan semikonduktor yang standar. Trichlorosilane kemudian dikurangi dengan H2 supaya sekali lagi memberikan hasil suatu polycrystalline silicon. Reaksi untuk membentuk SiHCl3 adalah sebagai berikut:
Si+3HCI-------->SiH3+H2
1250oC
[hasil reaksi lain +SiCiH4]
Fraksinasi terpisah SiHCl3 merupakan hasil utama dari reaksi SiCl3 (silicon tetracloride), doping pengotor klorida (seperti fosfor, boron dan galium) dan klorida logam (seperti besi dan tembaga).
Silikon tingkat semikonduktor (yaitu silikon yang kurang lebih terdiri dari 1 bagian per satu milyar impurotas/pengotor) sekarang bisa diproduksi dengan pengurangan temperatur tinggi dari SiHCl3 yang telah bersih. Reaksi kimia ini terjadi dalam suatu kamar yang disebut "decomposer". Reaksi pengurangan yang merupakan reaksi balik dari reaksi di atas adlah sebagai berikut :
SiHCl3+H2-------->Si+3HCl
100oC
b. Teknologi GaAs
Salah satu hambatan dari teknologi silikon adalah sifat listrik yang berhubungan dengan rendahnya mobilitas pembawa muatan dari material silikon ini. Galium arsenide (GaAs) dan material-material panduannya telah dipertimbangkan sebagai material pengganti silikon. GaAs adalah material semikonduktor dari golongan III-V yang memiliki mobilitas elektron sekitar enam kali lebih tinggi dari silikon pada suhu ruang.
3.4. Sel Surya
Sel surya adalah pengubahan energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung dan mudah serta sangat menjanjikan. Yang sama pentingnya ialah, munculnya topik penelitian di bidang ini telah berhasil menyadarkan masyarakat pada masa itu bahwa energi matahari memiliki potensi yang selama ini belum teroptimalkan dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.
Sel surya dengan berbahan baku silikon hingga saat ini masih merupakan jenis sel surya yang paling banyak diteliti, dikembangkan serta dipasarkan. Selain dilatarbelakangi oleh penemuan pertama sel surya, mapannya pengetahuan akan silikon, terbuktinya kehandalan silikon dalam aplikasi sel surya, dan jumlah cadangan silikon di perut bumi berupa pasir silica yang berlimpah menjadi beberapa bahan pertimbangan utama. Belum ditambah oleh dukungan infrastruktur industri semikonduktor yang memang mengambil material silikon sebagai bahan dasar utama produk elektronika yakni microchip atau microprocessor.
Mantapnya silikon sebagai sel surya yang paling banyak diproduksi patut berterima kasih pada dukungan industri semikonduktor tersebut. Pada masa-masa awal industrialisasi sel surya, silikon sebagai bahan dasar sel surya merupakan bahan buangan dari industri semikonduktor. Silikon yang tidak terpakai pada industri semikonduktor dikarenakan, misal, kadar kemurnian silikon yang rendah, dipakai pada industri sel surya yang memang tidak terlalu membutuhkan material silikon dengan kemurnian yang sangat tinggi. Baru pada beberapa tahun belakangan inilah beberapa pabrik pemurnian silikon mulai memproduksi bahan material silikon khusus untuk aplikasi sel surya dengan berkaca pada pesatnya produksi sel surya silikon di dunia saat itu, maupun proyeksi pemasaran sel surya di masa depan. Saat ini, sel surya jenis silikon menempati pangsa pasar sekitar 82-85% pasar sel surya dunia.
Sel surya pertama memanfaatkan p-n junction silikon, yang menjadi cara kerja fundamental sel surya jenis apapun. Silikon jenis p (p-type) disambung dengan silikon jenis n (n-type) menghasilkan sambunagn p-n. p-type ini maksudnya silikon dengan kelebian muatan positif (surplus hole) dan n-type merupakan material silikon berkelebihan muatan negatif (surplus elektron). Adanya sambungan p-n ini memungkinkan kedua muatan positif (hole) maupun negatif (elektron) dapat berpindah dan mengalir ke arah yang berlawanan. Jika kedua ujung sambungan p-n ini dihubungkan dengan sebuah rangkaian listrik, maka elektron dan hole dapat mengalir ke rangkaian. Sinar mataharilah (photon) yang menggerakkan elektron dan hole tersebut menuju rangkaian tadi. (Mekanisme sel surya ini disederhanakan demikian saja, mungkin mekanisme sel surya yang lebih detail akan ditulis pada kesempatan tersendiri.
Proses pembuatan sel surya silikon ini terbilang paling sederhana diantara semua jenis sel surya. Meski merupakan sebuah proses dalam dunia semikonduktor yang identik dengan proses high-tech, namun jika mencermati proses pembuatan sel surya secara lebih detil, kesan tersebut berangsur-angsur hilang.
Tahapan umum pembuatan sel surya silikon :
1.Pemesanan dan spesifikasi silikon wafer yang dibutuhkan.
Pembuatan sel surya silikon ini bermula dari pemesanan silikon khusus untuk aplikasi sel surya yang dikenal sebagai “Cz-Si wafers (Czochralski Silicon wafers) di mana Cz merupakan proses utama pembuatan silikon wafer dari bijih silikon. Yang disebut dengan khusus ialah silikon wafer ini telah dimodifikasi menjadi silikon p-type dari pabrikan. Silikon wafer untuk sel surya ini berbentuk bujur sangkar dengan sudut yang diratakan, sebagaimana ditunjukkan pada di bawah. Dimensi silikon wafer ini ialah 10-15 cm dengan ketebalan antara 200-350 micron (0.2-0.35 mm).
2. Pembersihan permukaan silikon wafer.
Silikon wafer yang dipesan ini memiliki tipikal permukaan yang sangat kasar akibat pemotongan atau pengerjaan selama di pabrik pembuatan wafer. Untuk itu, permukaan silikon di etch (dikikis) dengan menggunakan larutan asam atau basa. Cukup dengan merendam silikon wafer ke dalam larutan tersebut, maka permukaan silikon wafer kira-kira sedalam 10 mikron akan terkikis secara merata.
3. Teksturisasi permukaan silikon wafer.
Agar silikon wafer yang dipergunakan dapat secara optimal menyerap sinar matahari, pada umumnya permukaan silikon diberi perlakuan khusus berupa teksturisasi dengan menggunakan larutan basa NaOH atau KOH dengan konsentrasi, temperatur maupun lama perlakuan tertentu. Dengan mencelupkan wafer ke dalam laruan tersebut, permukaan silikon menjadi kasar dengan tekstur menyerupai piramida. Tekstur wafer seperti piramida ini dapat mengurangi pemantulan sinar matahri yang dating serta meningkatkan penyerapan sinar matahari oleh permukaan wafer.
4. Difusi fosfor dan pembuatan lapisan n-type silikon.
Fosfor dikenal luas sebagai elemen tambahan (dopant) untuk membuat semikonduktor silikon berjenis n atau silikon n-type. Setelah proses teksturisasi, silikon wafer ini dimasukkan ke dalam dapur pemanas bertemperatur tinggi yang dilengkapi dengan larutan POCl3 sebagai sumber fosfor. Dengan meniupkan gas inert nitrogen ke dalam larutan, maka uap fosfor akan keluar dan dapat dialirkan ke dalam dapur. Suhu di dalam furnace dijaga sekitar 900-9500C sehingga uap fosfor tersebut dapat berdifusi masuk ke dalam silikon melalui sisi sisi permukaannya. Proses difusi biasanya dihentikan setelah 10-15 menit hinga terbentuknya lapisan silikon n-type di permukaan silikon dengan ketebalan lapisan sekitar 10-20 micron. Lapisan n-type ini berfungsi sebagai pelengkap sambungan p-n pada struktur sel surya dan lapisan konduktif yang mengalirkan elektron ke rangkaian listrik.
5. Penghilangan lapisan silikon n-type pada bagian sisi wafer.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4, lapisan silikon n-type terdapat pula di bagian sisi wafer yang bila ini terjadi maka ia dapat menghubungkan dua permukaan wafer. Untuk itu lapisan silikon n-type di sisi wafer perlu dihilangkan dengan memotong lapisan tersebut atau yang lebih presisi ialah dengan menggunakan plasma yang mengikis habis lapisan silikon n-type ini.
6. Pembuatan lapisan anti-refleksi.
Selain teksturisasi untuk memaksimumkan penyerapan sinar matahari, maka penggunaan lapisan anti-refleksi (anti-reflection coating/ARC) di atas lapisan silikon n-type. Lapisan ARC ini merupakan lapisan transparan/tembus cahaya yang dapat meneruskan sinar matahari yang jatuh di permukaan wafer namun tidak memantulkannya. Indeks refraksi lapisan ARC yang besar ini-lah yang menyebabkan ia tidak memantulkan sinar matahari. Material untuk ARC ini biasanya ialah TiO2 /titanium dioksida. Teknik pembuatannya dapat memanfaatkan teknik penguapan kimia (chemical vapor deposition/CVD) yang mereaksikan uap senyawaan titanium organik yang dicampur dengan uap air pada suhu yang relatif rendah yakni 2000C.
7. Metalisasi.
Agar dapat dihubungkan dengan kabel, silikon diberi lapisan metal yang konduktif sehingga dapat mengalirkan elektron/hole dari sel surya. Logam yang cocok untuk bertuas sebagai konduktor ini ialah Ag (perak). Ia memiliki sifat konduktifitas yang tinggi, memiliki daya rekat ke silikon wafer yang sangat baik serta berdaya tahan tinggi. Perak yang dipasang di silikon wafer sangat tipis dan pemasangannya menggunakan metode screen printing. Pasta larutan perak dioleskan di atas sebuah pola dengan bagian bagin tertentu yang memungkinkan pasta larutan perak mengisi permukaan wafer. Setelah selesai dioleskan di atas wafer, dengan pemanasan dan pengeringan 100-2000C, pasta akan mengering. Proses metalisasi ini dikerjakan pula di bagian belakang silikon wafer.
8. Pemanasan (co-firing).
Pemanasan pada suhu yang tinggi diperlukan untuk memantapkan lapisan metal konduktif karena masih terdapatnya residu/bahan bahan sisa organik selama pengeringan pada suhu rendah. Pada pemasan yang lebih tinggi, perak sebagai komponen konduktif menjadi semakin padat dan mampu mempenetrasi lapisan ARC dan akhirnya menyentuh lapisan silikon n-type tanpa merusak lapisan ARC sendiri. HIngga tahap ini, komponen sel surya sudah secara utuh terbuat.
9. Pengujian dan pemilihan sel.
Ini ialah tahap akhir dari pembuatan sel surya yakni menguji sel dan memeriksa efisiensi sel maupun akititas quality control lainnya.
10. Enkapsulasi dan pembuatan modul sel.
Sebagaimana disebutkan di awal, sel surya hanya berukuran 10×10 atau 15×15 cm. Agar sel dapat dipergunakan, dan menghasilkan daya yang bias dipasarkan, sel dirangkai menjadi sebuah modul yang lebih besar dan tersusun atas 20-30 sel.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalahsebagai berikut :
• Semi konduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor.
• Bahan semi konduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan galium arsenide.
• Ada dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor ekstrinsik dan semikonduktor ekstrinsik
• Teknologi semikonduktor terdiri dari teknologi silikon dan teknologi Ga As.
• Sel surya adalah pengubahan energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung dan mudah serta sangat menjanjikan.
3.2. Saran.
Dalam pencampuran agar semakin baik, bahan-bahan elektronika tersebut juga harus semakin memiliki kesempurnaan dalam mengolah atau mencampurkannya. Namun untuk mencampurkan bahan-bahan dasar elektronika tadi secara lebih baik agar dapat menghasilkan komponen yang lebih canggih kemampuannya sangatlah sulit, ada beberapa bahan elektronika yang jika dicampur tidak terbaur dengan sempurna, karena disebabkan kedua bahan tersebut mempunyai perbedaan senyawa atau materi.
Sunday, June 13, 2010
ANTENNA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.

Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas

Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.

Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.

Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas

Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.

Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.
Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas
Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.
Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.
.
Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.
Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas
Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.
Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.
.
Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.
Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas
Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.
Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.
.
Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembagan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya selluler, memungkinkan penyedia sarana telekomunikasi mampu menyediakan mutu pelayanan yang terbaik, cepat dan aman serta memiliki kejernihan dalam menyalurkan sebuah informasi. Dan dalam suatu komunikasi selluler, pastilah diperlukan sebuah sistem dan atau perangkat yang dapat digunakan hingga terciptanya sebuah komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini perangkat yang diperlukan yakni suatu perangkat transmisi yang sudah tentu menggunakan antenna dalam perangkat tersebut. Namun pada aplikasinya tetap dihadapkan dengan tugas pemilihan antenna yang cocok untuk komunikasi tersebut. Dengan adanya sistem Smart Antenna, setidaknya membantu permasalahan yang terjadi dalam pentransmisian sehingga dapat diatasi dengan menngunakan beberapa metode.
1.2 Pokok Masalah.
Berdasarkan ulasan yang ada pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahannya adalah “Penggunaan Sistem Smart Antenna Dalam Komunikasi Selluler”.
1.3 Tujuan penulisan.
Secara umum, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dengan adanya makalah ini, yaitu ;
1. Untuk memahami pengertian dari Smart Antenna.
2. Untuk mengetahui sistem dari suatu Smart antenna.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pengertian Smart Antenna
Defenisi suatu smart antena adalah suatu sistem antena komunikasi wireless digital yang difungsikan sebagai diversity dari Transmitter, Receiver, atau kedua-duanya. Di dalam komunikasi wireless, pada umumnya antena tunggal digunakan di pengirim, dan antena tunggal lain digunakan di tujuan. Hal ini disebut SISO (Single Input, Single Output). Ketika suatu gelombang elektromagnetic dihalangi sesuatu seperti bukit; jurang curam; bangunan; dan sebagainya, maka gelombang terserak, dan dengan begitu gelombang RF mengambil alur lain untuk sampai ke tujuan (Receiver). Terjadinya gelombang yang terhalanag tadi menyebabkan permasalahan seperti cut-out ( pengaruh karang). Penggunaan smart antenna dapat mengurangi atau menghapuskan gangguan disebabkan oleh multipath fadding. Penggunaan antenna dalam system Smart antenna dibagi dalam tiga kategori utama, yakni ;
2.2.1. SIMO (Single Input,Multiple Output).
Di dalam SIMO teknologi, satu antena digunakan di sumber (Rx), dan dua atau lebih antenna digunakan di tujuan (Tx).
2.2.2 MISO (Multiple Input,Single Output).
Di dalam MISO teknologi, dua atau lebih antena digunakan di sumber (Rx), dan satu antena digunakan di tujuan (Tx).
2.2.3. MIMO (Multiple Input, Multiple Output).
Di dalam MIMO teknologi, berbagai antena bekerja pada kedua-duanya sumber (Rx) dan tujuan (Tx). MIMO telah diminati belakangan baru-baru ini sebab teknologi ini tidak bisa hanya menghapuskan efek multipath propagasi yang kurang baik, tetapi dalam beberapa hal memiliki keunggulan.
2.2 Type Smart Antenna
Terminologi saat ini itu menyimpulkan berbagai aspek dari suatu teknologi system smart antenna, yaitu meliputi antenna intellegent, phased array, SDMA, spatial processing, digital beamforming, adaptive antenna systems, dan lainnya. Berikut adalah perbedaan antara kedua kategori utama dari smart antenna mengenai pilihan dalam strategi pentransmisian:
2.2.1. Switched Beam Antennas
System ini membentuk berbagai beam yang telah ditetapkan dengan heightened sensitivity khususnya arah. Sistem Antena ini mendeteksi kekuatan sinyal, kemudian memilih salah satu dari beberapa beam yang ditentukan tadi. Antena directional membentuk pola desain physical dari elemen tunggal ( seperti suatu antena sectorized), switched beam mengkombinasikan output dari berbagai antena sedemikian rupa untuk membentuk pola beam sectorized yang baik (directional) dengan spatial selectivity yang lebih konvensional.
Gambar 2.1 Switched Beam System Coverage Patterns (Sectors)
2.2.2. Adaptive Array Antennas
Gambar 2.2 Jangkauan Array Adaptip
Teknologi Antena adaptip mengunakan berbagai signal-processing algoritma, sistem adaptip berguna secara efektif sebab mampu menempatkan berbagai jenis sinyal untuk dengan memperkecil gangguan dari interferensi dan memaksimalkan sinyal yang iinginkan. Kedua sistem memiliki keuntungan menurut okai dari user, namun sistem yang adaptip menyediakan keuntungan optimal secara serempak yakni mengidentifikasi, tracking, dan meminimaliskan sinyal interferensi.
2.3 Konsep Dasar Smart Antenna
Smart antenna merupakan kombinasi dari susunan elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar secara adaptif sesuai kondisi respon lingkungan sinyal tersebut. Dilakukan beberapa metode alam smart antenna ini, yakni ;
1. Desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen.
2. Antena dapat menjadi suatu sistem antena yang dapat dirancang untuk sinyal geser (shift signal) sebelum transmisi pada masing-masing elemen,hal ini dilakukan agar antena mempunyai suatu pengaruh kombinasi. Konsep ini dikenal sebagai antena Phased Array.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan yang dibuat yakni data sekunder yang
didapat dengan menguntip dari seserapa artikel yang ada di beberapa situs internet mengenai smart antenna dan juga referensi dari laporan KP yang telah ada.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakam study literature, yakni pengumpulan data melalui literature yang berhubungan engan penulisan ini, baik ari buku – buku maupun browsing via internet yang kemudian disusun sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
3.3 Flow Chart Penulisan
Gambar 3.1 Alur Kerja Praktek / Flow Chart
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Umum.
Seperti dijelaskan sebelumnya tentang smart antenna, terbesit peertanyaan kenapa dan apa yang dilakukan smart antenna sehingga bisa dikataka “smart“. Karena, Suatu antena sederhana bekerja untuk suatu RF sederhana. Dan Smart Antenna memberi solusi yang diperlukan ketika banyaknya para pemakai, terjadi interferensi, dan kompleksitas propagsi. Dan Smart Antenna memiliki fasilitas pemrosesan sinyal digital.
Dengan kemajuan jaman modern dalam elektronika, format digital digunakan untuk menggerakkan RF data yang menawarkan banyak keunggulan dalam kaitan dengan ketelitian dan fleksibilitas operasional.
4.2 Implementasi Smart Antenna.
Dalam implementasi sebuah antenna transmisi, pada umumnya menggunakan sistem diversity. Salah satu metode diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Receiver pada Base Station untuk menerima signal yang sama (SIMO), oleh karena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :
4.2.1 Space Diversity
Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
4.2.2 Polarization Diversity
Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°.
Gbr 4.2 Antenna Dual Polarizati
4.3 Sistem Sectorized
Sistem Antena Sectorized mencangkup suatu area/sector dan membagi lagi dalam sektor yang dicakup oleh antena directional., masing-masing sektor diperlakukan sebagai suatu sel berbeda, Antena Sektoral meningkatkan reuse dari suatu frekwensi dalam sistem selular dengan mengurangi gangguan intrferensi potensial yang melintasi sel yang asli,.
4.4 Sistem Arsitektur Smart Antenna
Diasumsikan arah sinyal datang (DOA-Directional of Arrival) berasal dari sudut (,) relatif terhadap sumbu susunan. Implementasi perangkat di BTS algoritma smart antenna, salah satunya, eigenbeamforming algorithm dapat dilihat pada gambar berikut.
.
Gambar 4.3 Sistem Smart Antenna dengan Beigenbeamforming algorithm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan yangada, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain ;
1. Konsep penggunaan multiple antenna dan pengolahan sinyal inovatif berfungsi untuk melayani sel dengan cermat dan dengan adanya Digital Signal Processors ( DSPS), general-purpose processors( dan ASICS), dan teknik software-based inovatif signal-processing ( algoritma) maka didesain sebuah sistem yang dinamakan Smart Antenna yang praktis untuk sistem komunikasi selular.
2. Ketika spektral solution terus meningkat dalam suatu bisnis sangat mendesak, sistem ini menyediakan coverage lebih besar untuk masing-masing lokasi sel, dan interferensi apat iminimaliskan, serta peningkatan kapasitas substansi.
5.2 Saran.
Saran – saran yang diambil dalam kesimpulan ini adalah :
1. Haruslah memahami Smart Antenna, sehingga teknologi dalam pentransmisian dapat diketahui.
2. Sistem Smart Antenna merupakan sistem yang telah digunakan dalam pentransmisian, maka kegunaan haruslah imbang engan fungsi sehingga dapat menghemat
dasar sistem komunikasi

filter
Filter adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengolah frekuensi dari suatu sinyal, frekuensi sinyal tersebut akan diloloskan atau diredamkan, dlam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan sifat ini filter dibedakan menjadi 4 macam, yaitu low pass filter(LPS), high pass filter(HPF), band pass filter(BPF), dan band reject filter(BRF).Frekuensi Shift Keying adalah penguncian tegangan sinyal binary pada pergeseran frekuensi sinyal pembawa. Perubahan biner tersebut akan mempegaruhi besarnya frekuensi dari frekuensi IF. Pada gambar II.9 terlihat perubahan sinyal masukan dan sinyal keluaran pada modulasi Frequency Shift Keying. Filter analog butterworth diperoleh dengan cara mencari fungsi alih dari rangkaian LPF analog orde-1. Butterworth mengemukakan suatu formula untuk menentukan nilai pole-pole ke-n dari fungsi alih filter.( tim lab melly,2009).
Dalam telekomunikasi, penyaringan (filtering) sinyal-sinyal diperlukan untuk memisahkan sinyal yang dikehendaki dari sinyal-sinyal lain yang dipancarkan, dan juga untuk memperkecil pengaruh kebisingan dan ntrferensi pada sinyal yang dikehendaki tersebut. Kebanyakan penerapan dalam telekomunikasi memerlukan filter dengan karakteristik frekuensi yang dibatasi dengan sangat tajam, dan rangkaian filternya adalah jauh lebih rumit dari pada rangkaian tala yang sederhana. Sesuai dengan bentuk umum dari respons amplitude –fekuensinya, filter-filter diklasifikasikan ke dalam filter low-pass, filter high-pass, filter band-pass, dan filer band-stop. ( RODDY, COOLEN, KAMAL, 1984).
Suatu aplikasi dimana pengunaan filter pembentuk frekuensi sering dijumpai adalah system data suara. Sebagai contoh, filter LTI digunakan secara khusus dalam system itu agar pendengar dapat memodikasi jumlah relative dari energi frekuensi rendah(bass) dan energi prekuensi tinggi(treblea). Filter emilih prekuensi merupakan kelas filter yang diharapkan dapat memilih beberapa pita (band) frekuensi dan menolak frekuensi dari filter lainnya. Penggunaan filter pemilih frekuensi muncul dalam bermacam-macam situasi. Filter low-pass merupakan filter yang melewatkan frekuensi-frekuensi rendah, dan filter high-pass merupakan filter yang melewtkan pita frekuensi-frekuensi tinggi.(Alan V. Oppenheim, Alan S. Willsky, 1997).
modulasi
Memodulasi berarti mengatur atau menyetel dan dalam telekomunikasi tepatnya ini bearti mengatur suatu parameter dari suatu pembawa (carrier) frekuensi tinggi dengan pertolongan sinyal informasi yang berfrekuensi lebih rendah. Keperluan akan modulasi mula-mula timbul dalam tyransmisi radio dari sinyal-sinyal frekuensi rendah (misalnya frekuensi audio). Sebagian besar besar dari sifat modulasi mplitudo dapat dipelajari dengan menggunakan asumsi bahwa sinyal (frekuensi rendah) yang memodulasi adalah sebuah gelombang sinus atau cosinus. (RODDY, COOLEN,KAMAL, 1984)
Untuk mengirimkan sinyal biner dari pengirim ke penerima, sinyal binary harus diubah ke intermediate frekuensi.(IF). Untuk itu sinyal binary tersebut harus dimodulasikan agar diperoleh redaman propagasi pada alokasi frekuensi yang digunakan relatif konstan. Modulasi digital adalah menumpangkan aliran data (bit/simbol) ke dalam bentuk pola kelakuan gelombang pembawa. (Alan V. Oppenheim, Alan S. Willsky, 1997).
Modulasi artinya penyetelan atau pengaturan. Secara spesifik, dalam dunia elektronika modulasi berarti pengaturan parameter yang dimiliki sinyal pembawa oleh sinyal informasi. Sebelum sinyal informasi dijadikan sebagai pengubah dari parameter sinyal pembawa, maka sinyal informasi tersebut harus diubah menjadi fungsi yang sesuai dan kemudian dimodulasi dengan sinyal pembawa. Tugas tersebut dilakukan oleh peralatan pemodulasi yang disebut modulator, sedangkan untuk mendapatkan kembali sinyal yang telah dimodulasi digunakan demodulator (Tanutama, 1992).
Modulasi adalah suatu proses dimana isi informasi dari sinyal audio, atau video atau data diubah menjadi pembawa RF sebelum pemancarannya. Proses kebalikannya mendapatkan bentuk informasi dari sinyal RF dinamakan demodulasi atau deteksi. Dalam bentuknya yang sederhana suatu modulator dapat menyebabkan beberapa karakteristik sinyal RF berubah sebanding dengan bentuk gelombang pemodulasi, hal ini disebut modulasi analog . modulator yang lebih kompleks mendigit dan mengenkodekan sinyal pemodulasi sebelum modulasi. Dalaam banyak penggunaan modulasi digital lebih dipilih dari pad modulasi analog.(Herbert L. Krauss dan Charles W. Bostian, 1990).
MATLAB
Matlab singkatan dari matrik laboratory. Matlab merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan oleh The Mathwork .Inc. Bahasa pemograman ini banyak digunalkan untuk perhitungan numeric keteknikan, komputasi simbolik, visualisasi grafis, analisis data matyematika, statistic, simulasi pemodelan, dan desain Grfikal User Interface. Salah satu kekuatan matlab adalah kemungkinan untuk membuat tools sendiri sesuai dengan keinginan. (Tim Elektronika Intrumentasi).
MATLAB adalah salah satu software aplikasi untuk matematika yang sangat handal untuk menyelesaikan berbagai masalah matematika, namun pemakaiannya sangat mudah dengan antarmuka yang sederhana. Selain sebagai alat bantu pemecahan masalah matematika, baik secara interaktif maupun melalui pemrograman, MATLAB juga merupakan software untuk pendidikan. Para ilmuwan dan pendidik menggunakan MATLAB untuk melakukan riset dalam bentuk komputasi, pemodelan, simulasi, dan demonstrasi (visualisasi).
Pengguna MATLAB mencakup matematikawan, pendidik matematika, pelajar dan mahasiswa, praktisi, dan insinyur. Di Indonesia MATLAB sudah mulai populer penggunaanya selama beberapa tahun terakhir, namun buku tentang MATLAB masih sangat langka. Awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numerik dari proyek LINPACK dan EISPACK dikembangkan menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc. yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar MATLAB).
MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang berisi fungsi- fungsi tambahan untuk aplikasi khusus . MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL, atau FORTRAN. MATLAB merupakan merk software yang dikembangkan oleh Mathworks.Inc. merupakan software yang paling efisien untuk perhitungan numeric berbasis matriks.
Saturday, June 12, 2010
pantun cinta
Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Membawa peti dari malaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudah merasa suka
Semua keadaan indah di mata
Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu badan sengsara
Bila kekasih jauh di mata
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Di celah batu bunga terselit
Lembut debu bunga seroja
Kasih tuan kasih di kulit
Tanam tebu di bibir saja
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Pokok selasih pokok bayam
Dalam kepuk buah berangan
Seorang kasih seorang sayang
Tidak bertepuk sebelah tangan
Rumput kuberantas habis rata
Burung serindik mematuk betik
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah adik yang paling cantik
Menjadi tamu di hari raya
Penganan sura rasanya tawar
Hendak bertemu apakah daya
Hanya suara menjadi penawar
Dinda cantik tinggi semampai
Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai
Walau banyak bunga di taman
Bungan mawar masih dikenang
Walau banyak kupunya teman
Dalam hatiku dinda seorang
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata
Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa
Bunga saya bunga melati
Bunga-bungaan harum baunya
Kasih saya sepenuh hati
Kasih tuan ke mana hinggapnya
Pungguk terbang di atas awan
Hampir tak terlihat oleh mata
Kalau hati rindu-rinduan
Rindu di hati meronta-ronta
Anak itik di sambar elang
Dari sumur sampai ke kali
Tinggalkan adik abang kan pulang
Panjang umur jumpa kembali
Putri di taman memakai gelang
Rambut berurai bawa mahkota
Bunga idaman disambar orang
Jatuh berderai si air mata
Sayang-sayang mabuk kepayang
Bunga di taman disunting kumbang
Belum dapat abang disayang
Sudah dapat abang dibuang
Melompat belalang di atas kapuk
Melihat orang hendak berperang
Alangkah malang si bujang lapuk
Bunga di tangan disambar orang
Kalau ada sumur di ladang
Mandi jangan di bulan terang
Sudah nasib celaka badan
Tunangan hilang dibawa orang
Ikan di laut garam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Hati terpaut janji terikat
Atas pelamin bertemu jua
Ikan di laut asam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Orang jauh berkirim surat
Berkali-kali dibaca juga
Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
Bunga yang malang jaga dirimu
Janganlah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu dibuang orang
Ukir-ukirlah si kayu jati
Jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikirlah sebelum terjadi
Jangan menyesal kemudian
Berbaju batik mata memikat
Melirik senyuman memukau semua
Duhai cantik saya terpikat
Bolehkah tahu siapa namanya
Bunyi lagu membangkit suasana
Bunga mekar di depan mata
Sunyi rasa tak dapat bersama
Kekasih hati jauh di sana
Layang-layang terputus tali
Jatuh ke bumi melayang laju
Duhai kekasih aku berjanji
Aku tercipta hanya untukmu
Hujan turun laut memburu
Dingin malam mengusik kalbu
Biar batu menjadi debu
Aku tetap sayang padamu
Ada jantung ada debaran
Ingin bertanya tetapi malu
Kumenunggu penuh harapan
Sudikah engkau menerimaku
Kelap-kelip bintang bertaburan
Cuma satu yang tampak terang
Sungguh banyak gadis pilihan
Hanya dinda yang paling kusayang
Kelap-kelip bintang bertaburan
Begitu indah bagai berlian
Sungguh banyak gadis menawan
Hanya dinda yang kurindukan
Kelap-kelip di tengah malam
Cahaya bintang sangat menawan
Biar cinta banyak rintangan
Akan kujaga dengan kesetiaan
Kelap-kelip bintang seribu
Indah menawan di tengah malam
Sungguh aku sedang merindu
Rindu di hati yang paling dalam
Kelap-kelip bintang menari
Indahnya bagai mata bidadari
Dinda kuharap menjaga diri
Untuk diriku sampai ku kembali
dihutan banyak lebah madu..
rasanya manis,disuka pemburu..
kamu adalah cintaku dan aku amat sayang padamu..
========================
kembang gula di perigi
untuk aku minum jamu
kemana pun kamu pergi
aku slalu rindu kamu
============================
meski hanya buah jambu
tapi ini bisa diramu
meskipun jarang ketemu
cintaku hanya untukmu
===========================
wahai seruling buluh perindu
suaranya memikatku
wahai gadis pujaanku
aku sangat cinta kamu
==============================
meski aku sudah kenyang
tetap harus minum jamu
perempuan yang ku sayang
bolehkah aku bertamu
================================
kumpulan sms pantun – sms-sms pantun lucu – pantun humor – pantun cinta – pantun gaul – pantun jayus – pantun aneh
—————————————-
Kelap kelip bintang bertaburan
hanya satu yg tampak terang
sungguh banyak pria pilihan
hanya kanda yg paling ku sayang
=========================
Kelap kelip bintang bertaburan
begitu indah bagai berlian
sungguh banyak pria menawan
hanya abang yg ku rindukan
=======================
Kelap kelip di tengah malam
ku lihat bintang sangat menawan
biar cinta banyak rintangan
ku jaga cinta dg kesetiaan
=====================
Kelap kelip bintang seribu
indah menawan di tengah malam
sunggu aku sedang merindu
rindu di hati yg terdalam
=========================
Kelap kelip bintang menari
indah bagai mata bidadari
kanda kuharap menjaga diri
untuk diriku sampei ku kembali
================================
Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
=============================
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal sendiri
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali
================================
Sungguh malangnya hidupmu bunga
Janganlah layu sebelum kembang
Tentulah diri akan merana
Karena bunga tiada berdaya
============================
Bunga yang malang jaga dirimu
Jangan lah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu di buang orang.
=============================
Ukir-ukir lah si kayu jati,jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikir sebelum terjadi,janganlah menyesal kemudian,
=========================
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
================================
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
============================
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
=====================
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
===============================
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
============================
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
===========================
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
=====================================
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
=============================
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
==========================
asam kendis asam gelugur
ke 3 asam riang riang
badan menangis di dlm kubur
teringat badan tak pernah sembahyang
===========================
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Membawa peti dari malaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudah merasa suka
Semua keadaan indah di mata
Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu badan sengsara
Bila kekasih jauh di mata
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Di celah batu bunga terselit
Lembut debu bunga seroja
Kasih tuan kasih di kulit
Tanam tebu di bibir saja
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Pokok selasih pokok bayam
Dalam kepuk buah berangan
Seorang kasih seorang sayang
Tidak bertepuk sebelah tangan
Rumput kuberantas habis rata
Burung serindik mematuk betik
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah adik yang paling cantik
Menjadi tamu di hari raya
Penganan sura rasanya tawar
Hendak bertemu apakah daya
Hanya suara menjadi penawar
Dinda cantik tinggi semampai
Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai
Walau banyak bunga di taman
Bungan mawar masih dikenang
Walau banyak kupunya teman
Dalam hatiku dinda seorang
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata
Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa
Bunga saya bunga melati
Bunga-bungaan harum baunya
Kasih saya sepenuh hati
Kasih tuan ke mana hinggapnya
Pungguk terbang di atas awan
Hampir tak terlihat oleh mata
Kalau hati rindu-rinduan
Rindu di hati meronta-ronta
Anak itik di sambar elang
Dari sumur sampai ke kali
Tinggalkan adik abang kan pulang
Panjang umur jumpa kembali
Putri di taman memakai gelang
Rambut berurai bawa mahkota
Bunga idaman disambar orang
Jatuh berderai si air mata
Sayang-sayang mabuk kepayang
Bunga di taman disunting kumbang
Belum dapat abang disayang
Sudah dapat abang dibuang
Melompat belalang di atas kapuk
Melihat orang hendak berperang
Alangkah malang si bujang lapuk
Bunga di tangan disambar orang
Kalau ada sumur di ladang
Mandi jangan di bulan terang
Sudah nasib celaka badan
Tunangan hilang dibawa orang
Ikan di laut garam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Hati terpaut janji terikat
Atas pelamin bertemu jua
Ikan di laut asam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Orang jauh berkirim surat
Berkali-kali dibaca juga
Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
Bunga yang malang jaga dirimu
Janganlah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu dibuang orang
Ukir-ukirlah si kayu jati
Jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikirlah sebelum terjadi
Jangan menyesal kemudian
Berbaju batik mata memikat
Melirik senyuman memukau semua
Duhai cantik saya terpikat
Bolehkah tahu siapa namanya
Bunyi lagu membangkit suasana
Bunga mekar di depan mata
Sunyi rasa tak dapat bersama
Kekasih hati jauh di sana
Layang-layang terputus tali
Jatuh ke bumi melayang laju
Duhai kekasih aku berjanji
Aku tercipta hanya untukmu
Hujan turun laut memburu
Dingin malam mengusik kalbu
Biar batu menjadi debu
Aku tetap sayang padamu
Ada jantung ada debaran
Ingin bertanya tetapi malu
Kumenunggu penuh harapan
Sudikah engkau menerimaku
Kelap-kelip bintang bertaburan
Cuma satu yang tampak terang
Sungguh banyak gadis pilihan
Hanya dinda yang paling kusayang
Kelap-kelip bintang bertaburan
Begitu indah bagai berlian
Sungguh banyak gadis menawan
Hanya dinda yang kurindukan
Kelap-kelip di tengah malam
Cahaya bintang sangat menawan
Biar cinta banyak rintangan
Akan kujaga dengan kesetiaan
Kelap-kelip bintang seribu
Indah menawan di tengah malam
Sungguh aku sedang merindu
Rindu di hati yang paling dalam
Kelap-kelip bintang menari
Indahnya bagai mata bidadari
Dinda kuharap menjaga diri
Untuk diriku sampai ku kembali
dihutan banyak lebah madu..
rasanya manis,disuka pemburu..
kamu adalah cintaku dan aku amat sayang padamu..
========================
kembang gula di perigi
untuk aku minum jamu
kemana pun kamu pergi
aku slalu rindu kamu
============================
meski hanya buah jambu
tapi ini bisa diramu
meskipun jarang ketemu
cintaku hanya untukmu
===========================
wahai seruling buluh perindu
suaranya memikatku
wahai gadis pujaanku
aku sangat cinta kamu
==============================
meski aku sudah kenyang
tetap harus minum jamu
perempuan yang ku sayang
bolehkah aku bertamu
================================
kumpulan sms pantun – sms-sms pantun lucu – pantun humor – pantun cinta – pantun gaul – pantun jayus – pantun aneh
—————————————-
Kelap kelip bintang bertaburan
hanya satu yg tampak terang
sungguh banyak pria pilihan
hanya kanda yg paling ku sayang
=========================
Kelap kelip bintang bertaburan
begitu indah bagai berlian
sungguh banyak pria menawan
hanya abang yg ku rindukan
=======================
Kelap kelip di tengah malam
ku lihat bintang sangat menawan
biar cinta banyak rintangan
ku jaga cinta dg kesetiaan
=====================
Kelap kelip bintang seribu
indah menawan di tengah malam
sunggu aku sedang merindu
rindu di hati yg terdalam
=========================
Kelap kelip bintang menari
indah bagai mata bidadari
kanda kuharap menjaga diri
untuk diriku sampei ku kembali
================================
Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
=============================
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal sendiri
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali
================================
Sungguh malangnya hidupmu bunga
Janganlah layu sebelum kembang
Tentulah diri akan merana
Karena bunga tiada berdaya
============================
Bunga yang malang jaga dirimu
Jangan lah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu di buang orang.
=============================
Ukir-ukir lah si kayu jati,jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikir sebelum terjadi,janganlah menyesal kemudian,
=========================
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
================================
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
============================
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
=====================
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
===============================
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
============================
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
===========================
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
=====================================
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
=============================
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
==========================
asam kendis asam gelugur
ke 3 asam riang riang
badan menangis di dlm kubur
teringat badan tak pernah sembahyang
===========================
Subscribe to:
Comments (Atom)